Pembangunan Pabrik Jagung di Bengkayang: Harapan Baru bagi PetaniTampak Kapolda Kalbar Irjen. Pol. Pipit Rismanto bersama Bupati Bengkayang dan Pemangku kepentingan menekan tombol dimulainya pembangunan Pabrik Jagung di Kabupaten Bengkayang oleh PT. Pangan Merah Putih.

Langit Bengkayang tampak cerah pagi itu, seolah menyambut sebuah babak baru bagi para petani jagung di Kabupaten Bengkayang. Di Jalan Bukit Tinggi, suara mesin berat mulai terdengar, menandakan dimulainya pembangunan pabrik jagung PT. Pangan Merah Putih. Acara groundbreaking yang berlangsung pada Senin, 20 Januari 2024, ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis dan Kapolda Kalimantan Barat Irjen. Pol. Pipit Rismanto. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik dari pabrik Jagung di Bengkayang, tetapi juga komitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani nantinya yang ada di wilayah Kabupaten Bengkayang sendiri.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakapolda Kalimantan Barat, para pejabat utama Polda Kalimantan Barat, Wakil Bupati Bengkayang Syamsul Rizal, Kapolres Bengkayang, serta Forkopimda Kabupaten Bengkayang. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bengkayang, pimpinan BUMN, kontraktor, konsultan pembangunan pabrik, serta Ketua Koperasi Teguh Sejahtera Bengkayang juga turut serta dalam peresmian ini.

Pabrik Jagung di Bengkayang

Ketahanan Pangan di Bengkayang

Pembangunan pabrik ini sejalan dengan arahan Presiden RI tentang pentingnya ketahanan pangan sebagai prioritas nasional. Dengan dukungan dari Polda Kalimantan Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang, proyek ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pangan dan keamanan wilayah. Didirikan di atas lahan seluas 6 hektar, pabrik ini dirancang dengan fasilitas modern dan kapasitas produksi yang signifikan.

Baca Juga : Lirik Lagu Dayak Binua Garantung

Beberapa fasilitas utama pabrik ini nantinya meliputi:

  • Ruang pengolahan jagung seluas 360 m² dengan kapasitas produksi 300 ton jagung kering per hari.
  • Gudang penyimpanan berkapasitas 1.000 ton untuk memastikan stok tetap terjaga.
  • Lantai jemur seluas 1.753 m² guna meningkatkan efisiensi proses pengeringan.
  • Jembatan timbang dengan kapasitas 60 ton untuk memastikan distribusi yang akurat.

Dengan adanya hilirisasi jagung, hasil panen petani di Bengkayang diharapkan dapat memenuhi standar ekspor dengan kadar air maksimal 15%. Selain itu, produktivitas petani juga akan meningkat berkat akses yang lebih mudah ke fasilitas pengolahan dan distribusi yang lebih baik.

Tenggapan Dari Masyarakat Bengkayang Pabrik Jagung di Bengkayang

Di tengah optimisme yang mengiringi pembangunan pabrik, suara harapan juga datang dari para petani yang telah lama berjuang dengan keterbatasan infrastruktur. Marsellius, seorang petani dari Kampung Melabo, Desa Setia Budi, Kecamatan Bengkayang, menyampaikan kegembiraannya atas pembangunan pabrik ini. Namun, ia juga mengingatkan bahwa kesejahteraan petani tidak hanya bergantung pada keberadaan pabrik, tetapi juga pada akses jalan dan penerangan yang memadai.

“Kampung kami adalah salah satu penghasil jagung terbesar, dengan produksi sekali panen mencapai 1 hingga 3 ton. Tapi, hasil yang kami dapat sering kali tergerus oleh biaya transportasi yang tinggi. Kami harus membayar tukang ojek untuk mengangkut jagung kami ke pasar, sehingga keuntungan yang kami terima sangat minim. Kami berharap pemerintah juga memperhatikan akses infrastruktur di kampung kami agar hasil panen bisa lebih menguntungkan bagi petani,” ungkap Marsellius.

PT. Pangan Merah Putih

Dampak Ekonomi dan Sosial

Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada Kapolda Kalimantan Barat yang telah memilih Bengkayang sebagai pusat produksi jagung. Kabupaten ini memang dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung terbesar di Kalimantan Barat. Dengan adanya pabrik ini, diharapkan akan tercipta lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan taraf hidup mereka.

“Kami ingin pabrik ini menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan, masyarakat Bengkayang bisa merasakan dampak positif dari pembangunan ini. Kami juga akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani dengan memberikan dukungan berupa pelatihan, bantuan alat pertanian, dan perbaikan infrastruktur,” ujar Sebastianus Darwis.

Pembangunan pabrik jagung di Bengkayang bukan hanya tentang membangun sebuah bangunan, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih cerah bagi petani. Dengan kolaborasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat, Bengkayang bisa menjadi pusat produksi jagung yang berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional.

Namun, pekerjaan belum selesai. Infrastruktur desa-desa penghasil jagung masih perlu diperbaiki, dan kesejahteraan petani harus terus diperjuangkan. Harapan Marsellius dan petani lainnya harus menjadi perhatian utama dalam langkah ke depan. Karena di balik setiap butir jagung yang dihasilkan, ada kerja keras petani yang mengandalkan tanah Bengkayang sebagai sumber penghidupan mereka. Semoga pembangunan ini menjadi awal dari perubahan yang lebih besar bagi pertanian dan ekonomi lokal di Bengkayang.