Sejarah Bengkayang Terlengkap Versi Mengenal Bengkayang
Bentuk Perbandingan Transisi Bengkayang Tahun 1922-1930 dan Sekarang

Sejarah Bengkayang Terlengkap Versi Mengenal Bengkayang

Bengkayang, sebuah kabupaten yang kaya akan sejarah dan budaya, memiliki perjalanan panjang yang penuh dinamika. Menelusuri jejaknya, kita akan menemukan cerita-cerita menarik yang menjelaskan bagaimana Bengkayang menjadi seperti sekarang. Nama “Bengkayang” sendiri dalam Bahasa Tionghoa berarti “La La,” yang artinya jauh. Awalnya, Bengkayang hanyalah sebuah desa bagian dari wilayah Sambas. Desa ini menjadi tempat singgah bagi para pedagang dan penambang emas dari Tiongkok, menciptakan cikal bakal pusat perdagangan di masa lampau.

Era Pendudukan Belanda: Afdeling Van Singkawang

Pada masa pendudukan Belanda, Bengkayang termasuk dalam wilayah Afdeling Van Singkawang. Wilayah administratif ini mencakup beberapa daerah hukum, yaitu:

  • Onder Afdeling Singkawang
  • Onder Afdeling Bengkayang
  • Onder Afdeling Pemangkat
  • Onder Afdeling Sambas (daerah Kesultanan Sambas)

Selain itu, wilayah ini juga meliputi daerah kerajaan seperti Kerajaan/Penembahan Mempawah dan Kerajaan Pontianak, yang sebagian wilayahnya adalah Mandor. Pada masa itu, pembagian administratif ini memainkan peran penting dalam pengelolaan dan kontrol kolonial Belanda.

Pasca Perang Dunia II dan Kemerdekaan Indonesia (19945-1999)

Setelah Perang Dunia II berakhir, terjadi perubahan administratif besar. Wilayah ini dibagi menjadi daerah otonom Kabupaten Sambas dengan ibu kota di Singkawang. Kabupaten ini dibagi lagi menjadi empat kawedanan:

  • Kawedanan Singkawang
  • Kawedanan Pemangkat
  • Kawedanan Sambas
  • Kawedanan Bengkayang

Asal nama Bengkayang sendiri diambil dari nama sungai kecil yang dikenal dengan nama Sungai Bengkayang, yang mengalir dan berujung ke Sungai Sebalo, tepat di pinggir Pasar Teratai Bengkayang. Sungai ini menjadi saksi bisu perkembangan dan dinamika masyarakat di sekitarnya.

Bukti Sejarah Bengkayang Pada Masa Lampau

Dari beberapa sejarah diatas, tentunya ada beberapa bukti dari sejarah yang pernah terjadi di Kabupaten Bengkayang pada masa lampau, diantaranya yang masih dapat kita temui dan sudah dilindungi oleh pemerintah untuk dijaga menjadi warisan sejarah, seperti dibawah ini :

  • Benteng Pertahanan Belanda di Gunung Vandreng di Kecamatan Samalantan dan Kecamatan Sungai Betung.
  • Tiang Bendera Raksasa di Kecamatan Monterado.
  • Gedung Pancasila di Kecamatan Bengkayang.
  • Meriam Kuno di Pulau Penata Kecil Kecamatan Sungai Raya Kepulauan.
  • Tangsi (Barak Militer) Belanda di Kecamatan Sanggau Ledo
  • Tugu sam tio kio kongsi di desa kinande (pasar boedoek)kec. lembah bawang

Pembentukan Kabupaten Bengkayang

Pada masa pemerintahan Republik Indonesia, menurut Undang-Undang No. 27 tahun 1959, Kabupaten Sambas dibentuk, mencakup seluruh wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kabupaten Bengkayang. Namun, perubahan besar terjadi pada tahun 1999. Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1999, Kabupaten Bengkayang secara resmi memisahkan diri dari Kabupaten Sambas pada tanggal 20 April 1999. Tanggal ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Bengkayang, menandai berdirinya sebagai kabupaten yang mandiri.

Kepemimpinan Awal dan Perkembangan Wilayah

Pada tanggal 27 April 1999, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah mengangkat Drs. Jacobus Luna sebagai Bupati Bengkayang pertama. Pada awal pembentukannya, Kabupaten Bengkayang terdiri dari 10 kecamatan. Keberadaan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2001 tentang pembentukan Pemerintahan Kota Singkawang mengakibatkan pemekaran wilayah, dengan melepas tiga kecamatan ke Kota Singkawang, sehingga tersisa tujuh kecamatan di Bengkayang.

Namun, perkembangan tidak berhenti di situ. Pada tahun 2002, Bengkayang kembali bertambah menjadi 10 kecamatan dengan pembentukan tiga kecamatan baru, yaitu:

  • Kecamatan Monterado
  • Kecamatan Teriak
  • Kecamatan Suti Semarang

Pada awal tahun 2004, dari 10 kecamatan yang ada, Bengkayang dimekarkan lagi menjadi 14 kecamatan dengan penambahan empat kecamatan baru:

  • Kecamatan Capkala
  • Kecamatan Sungai Betung
  • Kecamatan Lumar
  • Kecamatan Siding

Proses pemekaran ini terus berlanjut. Pada tahun 2006, dari 14 kecamatan, Bengkayang dimekarkan kembali menjadi 17 kecamatan dengan pembentukan tiga kecamatan baru:

  • Kecamatan Sungai Raya Kepulauan
  • Kecamatan Lembah Bawang
  • Kecamatan Tujuh Belas

Kesimpulan

Sejarah Bengkayang adalah perjalanan panjang yang penuh dengan dinamika dan perubahan. Dari sebuah desa kecil menjadi kabupaten yang mandiri dan terus berkembang, Bengkayang menunjukkan betapa kuatnya pengaruh sejarah dan budaya dalam membentuk identitas suatu wilayah. Dengan menghargai dan memahami sejarah ini, kita dapat lebih menghargai keberagaman dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkayang. Semoga perjalanan ini terus berlanjut, membawa Bengkayang ke arah yang lebih baik dan lebih dikenal oleh dunia.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *