Barante: Buah Lokal Nikmat Yang Hanya Ada Di Bengkayang

Barante: Buah Lokal Nikmat Yang Hanya Ada Di Bengkayang

Kabupaten Bengkayang, yang terletak di provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa. Di antara ragam kekayaan tersebut, buah Barante menempati tempat istimewa dalam kehidupan masyarakat setempat, khususnya bagi suku Dayak Bakati Rara. Buah ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari tradisi dan mitos yang telah diwariskan secara turun-temurun, yang ada di masyarakat Suku Dayak Bakati Rara di Kabupaten Bengkayang.

Asal Usul dan Mitos Buah Barante

Buah Barante dikenal luas di kalangan masyarakat suku Dayak Bakati Rara dan dapat ditemukan di wilayah Bengkayang. Yang menarik, ada sebuah mitos yang beredar di masyarakat mengenai buah ini. Menurut cerita, buah Barante tidak bisa tumbuh di wilayah serumpun suku Dayak Kanayat’n seperti suku Dayak Ahe, Jare, Badameo, Bajanya dll. Yang mana bahasa dan adat istiadatnya masih sama.

Mitos ini diyakini terkait dengan sebuah sumpah atau pantangan yang dibuat pada zaman dulu ketika budaya kayau (perburuan kepala) masih ada di kalangan masyarakat Dayak. Konon, sumpah tersebut menyebabkan buah lokal ini hanya bisa tumbuh subur di wilayah suku Dayak Bakati Rara dan tidak di wilayah suku Dayak Kanayat’n. Meski sulit dibuktikan secara ilmiah, mitos ini tetap menjadi bagian penting dari kisah buah Barante dan memperkuat kesan eksklusifitas buah ini sebagai salah satu kekayaan lokal Bengkayang.

Pernyataan ini lebih kuat lagi ketika penulis sendiri mewawancarai Hendro, Salah satu warga Dusun Melabu, Desa Karya Bhakti, Kecamatan Sungai Betung yang berasal dari suku Dayak Bakati Rara. Ia membenarkan pernyataan tersebut, ia juga mengatakan masih belum mengetahui pasti apa penyebab buah Barante ini tidak dapat hidup di wilayah suku Dayak Kanayat’n.

Ciri-ciri dan Karakteristik Buah Lokal Dari Bengkayang

Dari segi penampilan, buah lokal dari Bengkayang yang satu ini memiliki kemiripan dengan buah kemiri. Kulit luar buah Barante tampak serupa dengan kemiri, dan aroma buahnya pun sama khas dan mengingatkan pada buah kemiri. Namun, terdapat beberapa perbedaan mencolok antara buah Barante dan kemiri.

Buah Lokal dari Bengkayang
Tampak biji buah lokal dari Bengkayang  yang telah dipisahkan dari Kulit buahnya

 

Ketika sudah matang, biji buah Barante berwarna hitam pekat, berbeda dengan biji kemiri yang lebih terang. Tekstur biji Barante juga lebih halus dan permukaannya tidak sekeras biji kemiri. Biji kemiri memiliki lapisan yang lebih tebal dan keras, sementara biji Barante terasa lebih lembut dan tidak sekuat kemiri.

Pohon Barante sendiri memiliki ciri khas. Pohon ini lebih keras dan tidak mudah rapuh, berbeda dengan pohon kemiri yang lebih mudah patah. Daunnya berbentuk menyirip, sedangkan daun pohon kemiri berbentuk menjari. Dengan tinggi maksimal mencapai 20 meter, pohon Barante tidak terlalu besar, dan cabang-cabangnya lebih banyak dibandingkan dengan pohon kemiri.

Proses Tumbuh dan Budidayanya

Jika Anda tertarik menanam pohon Barante, bersiaplah untuk bersabar. Seperti pohon durian, pohon Barante membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berbuah. Diperlukan waktu sekitar 4 hingga 5 tahun sejak penanaman hingga pohon ini mulai menghasilkan buah. Namun, proses menunggu ini akan terbayar ketika Anda bisa menikmati hasil panennya.

Pohon Barante umumnya tidak tumbuh terlalu besar, dengan batang yang jarang mencapai diameter 30 hingga 40 cm. Meskipun demikian, daunnya sangat rindang, memberikan kesan pohon yang subur. Pohon ini tidak hanya memberikan keteduhan, tetapi juga hasil buah yang lezat dan bernilai tinggi di kalangan masyarakat Bengkayang.

Cara Mengonsumsi Buah Lokal Lezat Dari Bengkayang

Lantas, apa yang membuat buah lokal yang satu ini begitu istimewa dan nikmat? Biji buah Barante memiliki rasa yang gurih dan creamy, mirip dengan kacang-kacangan. Teksturnya yang lembut dan rasa gurihnya membuat buah ini digemari oleh masyarakat suku Dayak Bakati Rara.

Ada beberapa cara tradisional untuk mengonsumsi buah buah lokal khas dari Kabupaten Bengkayang. Salah satunya adalah dengan mencampurnya dengan tempoyak, makanan fermentasi dari durian. Kombinasi antara tempoyak yang asam dan gurihnya buah Barante menciptakan perpaduan rasa yang unik dan menggugah selera. Selain itu, biji buah Barante juga sering disangrai, menghasilkan camilan gurih yang sempurna untuk menemani waktu bersantai.

Cara lainnya adalah dengan mengolah buah Barante menjadi cemilan ringan. Proses ini biasanya melibatkan sangrai biji buah hingga matang, menciptakan camilan yang populer di kalangan masyarakat Bengkayang. Rasanya yang gurih membuat buah ini digemari di banyak kesempatan, mulai dari acara keluarga hingga saat bersantai di rumah.

Pengalaman Pribadi Menikmati Buah Lokal Ini

Sebagai seseorang yang pernah tinggal di daerah Keranji, Desa Karya Bhakti, Kecamatan Sungai Betung, saya memiliki pengalaman pribadi yang tak terlupakan dengan buah Barante. Selama kurang lebih tujuh tahun tinggal di sana, saya hampir setiap tahun merasakan nikmatnya buah lokal ini. Rasa gurih dan creamy dari biji Barante membuatnya menjadi favorit di keluarga kami, terutama saat disantap bersama tempoyak atau hanya disangrai sebagai cemilan.

Rasanya yang unik dan kehadirannya yang eksklusif di wilayah Bengkayang membuat saya berharap agar buah ini bisa lebih dikenal luas di luar daerah asalnya. Buah lokal yang hanya bisa kita temukan di daerah Bengkayang ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga simbol kekayaan alam yang layak untuk dijaga dan dilestarikan.

Masa Depan Buah Barante

Buah Barante memiliki potensi besar untuk menjadi buah lokal yang mendunia. Rasanya yang nikmat dan kaya, serta latar belakang budaya yang kuat, menjadikannya buah yang istimewa. Namun, untuk mencapai popularitas yang lebih luas, buah ini perlu dikenalkan lebih jauh ke berbagai daerah di Indonesia, bahkan ke mancanegara.

Dengan pengembangan yang tepat, buah lokal ini bisa menjadi salah satu buah unggulan dari Kalimantan Barat, khususnya Kabupaten Bengkayang. Potensi budidaya dan inovasi dalam pengolahan produk berbasis buah Barante juga bisa membuka peluang ekonomi bagi masyarakat setempat, sekaligus melestarikan warisan budaya yang ada.

Penutup

Buah Barante adalah salah satu kekayaan alam Bengkayang yang patut dibanggakan. Keunikan rasa, cerita mitos yang melingkupinya, serta keterkaitannya dengan budaya lokal menjadikan buah ini lebih dari sekadar makanan ia adalah bagian dari identitas masyarakat Dayak Bakati Rara. Jika Anda berkesempatan berkunjung ke Bengkayang, jangan lupa mencicipi nikmatnya buah lokal dari Bengkayang ini. Siapa tahu, Anda akan jatuh cinta dengan buah lokal ini dan membantu memperkenalkannya ke dunia yang lebih luas.

Teknik pembuatan songke | Kain songket berasal dari daerah | Songket Minangkabau | 15 Lagu Daerah Kalimantan Selatan | Makna lagu Ampar Ampar Pisang | makna lagu ampar-ampar pisang wikipedia

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *