Mengenal Bengkayang – Kembali lagi menjadi saksi sejarah berdirinya sebuah monumen yang megah yang di bangun oleh PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau yang biasa kita kenal dengan Alfamart yang memang keberadaannya tersebar di setiap daerah di wilayah Kalbar.
Tjhai Chui Mie selaku Wali Kota Singkawang bersama Bapak Sebastianus Darwis selaku Bupati Kabupaten Bengkayang dan Direktur PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk meresmikan gerbang yang di bangun dengan dana CSR Alfamart yang di beri nama Gerbang Tama Ka’ Lawakng, gerbang ini menjadi monumen batas wilayah antara Kabupaten Bengkayang dan Kota Singkawang berada di wilayah Kelurahan Bagak Sahwa, Kecamatan Singkawang Timur, di resmikan pada (12/12/2022).
Gerbang Tama Ka’ Lawakng ini CSR Alfamart kepada Pemerintah Kota Singkawang untuk pembangunan monumen bersejarah baik bagi masyarakat Kota Singkawang dan masyarakat Kabupaten Bengkayang dengan total biaya sebesar Rp 3,4 Miliar.
Tama Ka’ Lawakng dan rangkaian acara peresmiannya
Dalam peresmiannya gerbang ini di mulai dari kedatangan para undangan baik dari masyarakat bahkan sampai pada tamu undangan VVIP, kemudian acaranya di mulai dengan pengalungan syal kemudian di lakukan pemotongan bambu yang di lakukan oleh Wali Kota Singkawang sebagai di mulainya masuk ke gerbang, kemudian baru pemotongan pita yang di lakukan oleh Direktur Alfamart, Wali Kota Singkawang dan Bupati Kabupaten Bengkayang setelah itu pembukaan orden prasasti, setelah itu kunjungan ke bagian batas Bengkayang yang langsung di iringi penyalaan petasan dan sirine tentunya membuat antusias masyarakat yang menyaksikan acara tersebut.
Tjhai Chui Mie mengucapakan terima kasih kepada PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk untuk CSR yang diberikan dalam bentuk pembangunan Gerbang Tama Ka’ Lawakng ini yaitu batas wilayah Timur Kota Singkawang dengan Kabupaten Bengkayang
“Gerbang ini salah satu gambaran bahwa Kota Singkawang sebagai Kota Tertoleran di Indonesia yang mana bangunannya melambangkan khas dari rumah adat masyarakat Suku Dayak, yang menjadi salah satu suku terbesar jua yang ada di wilayah Pemerintahan Kota Singkawang” menurut Tjhai Chui Mie
Baca Juga : Gerbang Cap Go Meh Gerbang Batas Singkawang dan Bengkayang
Gerbang ini merupakan salah satu dari ketiga gerbang yang di bangun pada tahun 2022 ini, yang di desain secara khusus menggambarkan kehudupan dari masyarakat Suku Dayak dan ketiga gerbanag ini mewakili tiga etnis yaitu Tionghoa, Dayak dan Juga Melayu yang biasa di sebut dengan (TIDAYU). Semoga dengan adanya gerbang ini dibangun dapat membawa kesejahteraan bagi masyaraat Kota Singkawang.
Tentunya sangat perlu untuk di ketahui, dimensi berukuran pintu gerbang ini menggunakan panjang depalan puluh meter, lebar gawang pada dua belas meter, lebar gawang luar delapan belas koma dua meter, tinggi gawang pada enam meter, kemudian untuk tinggi gawang luar enam belas koma tiga belas meter. Struktur bangunan gerbang menggunakan bahan dasar beton & baja ini berfungsi menjadi penerima tamu yg tiba berkunjung ke Kota Singkawang.
Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis mengucapkan terima pada PT Sumber Alfaria Trijaya yg sudah mendanai melalui CSR pembangunan gerbang batas Kota Singkawang & Kabupaten Bengkayang. Ia berharap dukungan & donasi perusahaan ini buat menanamkan investasi pada wilayah kami Kabupaten Bengkayang.
Sebastianus Darwis berharap pembangunan gerbang Tama Ka’ Lawakng ini bisa menambah daya tarik wisata sebagai akibatnya bisa menumbuhkan perekonomian rakyat baik pada Kota Singkawang juga Kabupaten Bengkayang.
“Kita berharap gerbang ini sebagai ikon yg mempunyai nilai keindahan yg tinggi, sebagai akibatnya sebagai daya tarik wisatawan,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama pula, Direktur PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Djoko Susanto menaruh ucapan selamat atas pelantikan pembangunan gerbang Tama Ka’ Lawakng. Ia berharap pembangunan gerbang ini sebagai sebuah simbolisasi yg mempersatukan & mendeskripsikan kedamaian rakyat multietnis yg terdapat pada Kota Singkawang.
Baca Juga : Gerbang Mahligai Pesisir, Sejarah Baru Untuk Kota Singkawang
“Pada kesempatan ini, aku ucapakan selamat atas pelantikan pembangunan gerbang Tama Ka’ Lawakng ini. Kemudian, terimakasih pada Ibu Wali Kota Singkawang lantaran sedianya kami boleh diberikan kesempatan buat berkontribusi dalam pembangunan gerbang batas Kota Singkawang & Kabupaten Bengkayang yg megah ini,” ujarnya.
“Kami berharap & berdoa donasi kami ini bisa mendatangkan manfaat & kesejahteraan bagi rakyat. Tentunya kami sangat menyambut baik setiap pembangunan wilayah yg dilakukan sang pemerintah demi membawa kebaikan bagi semua rakyat. Doa kami pula semoga keharmonisan & toleransi rakyat selalu kokoh & terjaga melalui kehadiran gerbang-gerbang yg mendeskripsikan ketiga etnis terbesar pada Kota Singkawang,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Sumastro yang juga skali gus menjadi Ketua Panitia mengungkapkan buat pintu gerbang Singkawang Timur ini sama halnya menggunakan pintu gerbang utara & selatan yg dibangun menggunakan nilai-nilai keindahan & karakteristik spesial penguasaan menurut masing-masing daerah & etnisnya.
“Diharapkan menggunakan terbangunnya gerbang menggunakan desain spesial bisa menaruh kesan mendalam & sebagai ikon & zona ekonomi baru yg bisa menaruh kemajuan bagi rakyat secara holistik,” menurut Sumastro
Baca Juga : Bahasa Dayak Dan Artinya : Bakatik, Banyadu, Bangahe, Bidayuh Kata Ganti Orang
Ia mengungkapkan desain gagasan penguasaan setting budaya dayak ini adalah respon terhadap daerah singkawang timur yg kehidupan sosial kemasyarakatannya mayoritas dari suku dan budaya dayak.
“Jumlah rakyat dayak pada singkawang timur lebih secara umum dikuasai & mempunyai akar sejarah yang sangat kuat,” ujarnya.
Ketiganya identik menggunakan suku dayak, dan bisa menghadirkan eksotisme dayak. Masyarakat luar lebih gampang menangkap ketiganya menjadi suatu bukti diri dayak.
Untuk dimensi pintu gerbang timur ini, istilah Sekda menggunakan merogoh berukuran yaitu panjang holistik gerbang 80 meter, lebar higienis gawang pada 12 meter, lebar higienis gawang luar 18,dua meter, tinggi higienis gawang 6 meter & tinggi higienis gawang luar 16,13 meter.
“Sementara unsur-unsur penyusun dari bangunan gerbang Tama Ka’ Lawakng ini dipilih mengunakan beton-baja & finishing pipa besi,” ujarnya.
Sementara sumber pendanaan untuk pembangunan gerbang timur ini sepenuhnya dibantu/disumbang oleh Bapak Djoko Susanto selaku Direktur PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk menggunakan CSR dari PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk dengan total biaya Rp3,4Miliar.
“Tentunya masa membangun gerbang ini dimulai dari pemancangan tiang pertama pada 15 juni 2022, terselesaikannya pengerjaan pembangunan gerbang ini selesai tepat waktu pada tanggal 10 desember 2022 & efektif masa pembangunan 179 hari,” katanya.